Sabtu, 07 September 2013

Tahlil Bid'ah Hasanah Berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah

Membicarakan tahlil sama saja membicarakan ketidaksepahaman antara orang NU dan orang-orang yang tidak setuju dengan acara tahlilan. Ada sebagian orang menganggap acara tahlilan itu sesat dan bahkan haram menurut mereka. Tentu mereka memiliki alasan tersendiri menurut apa yang mereka pelajari dan mereka pahami dalam persoalan agama dan tradisi. Tanpa dalil tentu mereka tidak akan berani mengharamkan bahkan mengkafirkan pelakunya (Nahdliyyin) sebagai subjek dari acara tahlilan itu.

Kelompok yang anti tahlil kerap menuduh tahlil sebagai bid’ah karena sebagai warisan tradisi agama pra-Islam di Jawa, yaitu Budha dan Hindu, sehingga praktek tahlil hukumnya haram dilakukan karena menyerupai dengan tradisi agama lain. Tuduhan ini dilakukan sebagaimana ketika mereka mengharamkan perayaan maulid nabi Muhammad Saw. karena menyerupai perayaan kelahiran dalam agama lain, yaitu perayaan Natal (Kristen) (Hal. 15).

Pandangan yang serba membuat kesamaan antara tradisi Islam dengan tradisi non-Islam ini beranggapan jika bukan orang Islam yang melakukan pertama kali, berarti itu bid’ah sesat, haram, bahkan kafir jika dilakukan oleh orang Islam. Perlu juga diingat bahwa budaya sarungan itu bukan budaya Islam. Pada masa nabi Muhammad Sawa. tidak ada. Budaya sarungan umat Islam yang cuma di Indonesia. Itu pun juga berangkat dari budaya agama Hindu yang ada di Indonesia. Anggap saja orang Madura yang kentara dengan budaya sarungnya, dan lihat agama nenek moyang orang Madura sebelum Islam datang, tak lain mayoritas menganut Hindu.

Begitu pula dengan budaya celana yang sudah banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Tempo dulu budaya memakai celana di kalangan Islam Indonesia haram. Hal tersebut dengan suatu dalil dan alasan bahwa orang yang menyerupai suatu, maka mereka merupakan bagian dari mereka. Karena dianggap menyerupai dengan orang Belanda atau Jepang yang beragama non-Islam, maka memakai celana diharamkan. Itu semua merupakan buah dari fanatisme dalam beragama yang mengekang dan mempersulit hidupnya sendiri. Baru ketika mereka sadar bahwa memakai celan itu penting, pengharaman lambat laun menyusut dan rata-rata kiai memakai celana.

Diakui atau tidak, latar belakang tahlil itu memang awalnya merupakan budaya masyarakat Indonesia yang beragama non-Islam sebelum Islam masuk ke Nusantara ini. Namun karena di satu sisi nabi Muhammad Saw. khususnya Islam sendiri yang memiliki sifat menghargai (toleran), maka ekspansi Islam tidak dengan cara merusak dan meniadakan apa yang telah menjadi tradisi masyarakat non-Islam sebelumnya (Hal.10). Namun, upaya ekspansi Islam ini dengan fleksibelitasnya mampu mengislamkan orang Nusantara ini dengan mudah dan tanpa kekerasan apapun. Tentunya kelenturan dan cara beradaptasi baik yang dijadikan senjata ampuh oleh penyebar Islam tempo dulu.

Secara historis, keberadaan tahlil adalah salah satu wujud keberhasilan islamisasi terhadap tradisi-tradisi masyarakat Indonesia pr-Islam. Tradisi masyarakat Indonesia ketika ada orang meninggal dunia adalah berkumpul di rumah duka pada malam hari untuk berjudi, mabuk-mabukan dan sebagainya. Lambat laun seiring dengan Islam yang mulai menyentuh mereka, acara tersebut diisi dengan nilai-nilai keislaman yang dapat mendatangkan manfaat kepada orang yang meninggal dunia, keluarga duka, serta masyarakat secara umum. Dari sini kemudian tradisi tahlilan berkembang luas di tengah masyarakat seperti yang diamalkan oleh masyarakat saat ini (Hal. v).

Tradisi kumpul-kumpul yang dilakukan oleh masyarakat non-Islam dulu itu tidak dirusak dan tidak disuruh bubar begitu saja oleh penyebar agama Islam dahulu. Jika sebaliknya yang terjadi, maka entah seperti apa lagi Islam di mata masyarakat non-Islam dahulu hingga sekarang. Maka dari itu, masyarakat non-Islam yang berkumpul ketika ada acara kematian itu diubah melalui pendekatan pengaplikasian dengan nilai-nilai keislaman sebagai dakwah yang paling jitu dan tidak harus merusak yang sudah ada. Hingga akhirnya acara itu bernilai sebagaimana yang diamanatkan oleh syariat Islam.

Buku Tahlil Bid’ah Hasanah ini tak lain merupakan rasionalisasi dan penalaran dengan menggunakan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan al-Hadits mengenai acara tahlilan yang sering diharamkan oleh kalangan non-Nahdliyyin. Pemantapan pemahaman mengenai tradisi, kedamaian, dan eksistensi Islam itu sendiri disuguhi dengan beraneka dalil yang cukup jelas. Bagi mereka yang mengerti metode penyebaran Islam, silakan melihat sejarah tentang penyebaran Islam dan bagaimana Islam ketika itu. Tentunya dengan sifatnya yang fleksibel Islam mampu masuk ke Indonesia. Dengan fleksibelitasnya pula penyebaran Islam di Nusantara ini tidak harus banyak menumpahkan darah seperti.

Judul: Tahlil Bid'ah Hasanah Berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah
Penulis: Muhammad Ma’ruf Khozin
Penerbit: Muara Progresif
Cetakan: I, Juli 2013
Tebal: xviii + 190 hlm. 12 x 17.5 cm
ISBN: 978-602-17206-6-0
Peresensi: Junaidi Khab, santri Pesantren Al-in’am Pajagungan Banjar Timur Gapura Sumenep Madura.

Kamis, 27 Juni 2013

FIQH Kontemporer "Menjawab 111 Masalah"

Yang berminat, hub: 085735444053

FIQH Kontemporer "Menjawab 111 Masalah”, Rp. 90 .000 (Edisi Revisi, Hard Cover)

FIQH Kontemporer "Menjawab 111 Masalah" adalah buku karya Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA, seorang Guru Besar Ilmu Fiqh IAIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Kiprahnya di bidang Ilmu Fiqh sudah tidak diragukan lagi, selain tercatat sebagai alumni Universitas Al-Azhar (Kairo, Mesir), hingga saat ini beliau aktif menjadi panelis dalam berbagai diskusi ilmiah keislaman serta mengasuh pengajian.

Buku ini disusun dengan pola tanya jawab, sebagai jawaban dari berbagai permasalahan terkini yang banyak ditanyakan oleh masyarakat dalam berbagai kesempatan diskusi dan pengajian Majlis Ta'lim di berbagai media, baik cetak maupun elektronik (Nurani, TV9, dll).

Buku ini berisi 111 pertanyaan dan uraian jawabannya, selain itu buku ini juga dilengkapi dengan suplemen pembahasan yang dikemas dalam 33 solusi islami. Buku setebal 542 halaman ini sangat cocok dijadikan rujukan intelektual muslim dan bekal dakwah ala ahlussunnah wal jama'ah.

Rabu, 01 Mei 2013

Menjawab Dakwah Kaum 'Salafi' (Wahhabi)

Menjawab Dakwah Kaum Salafi
Jawaban Ilmiah terhadap Pemahaman dan Cara Dakwah Kaum 'Salafi-Wahabi'

Oleh: Prof. Dr. Ali Jum'ah (Mufti Agung Mesir)

Penerbit: Khatulistiwa Press

Harga: Rp. 49.000,-

Umat Islam di seantero dunia beberapa dekade belakangan ini begitu gencar digelinding oleh gerakan dakwah yang cenderung bersifat ekstrem bahkan sangat meresahkan, tidak terkecuali di Indonesia.
'Aksi' takfir (pengafiran), tasyriik (pemusyrikan) maupun tabdii' (pembid'ahan) boleh dikatakan paham yang lagi 'ngentren' dewasa ini.

Fenomena ini nyatanya tidak hanya mengeroposi bingkai-bingkai ukhuwwah Islamiyah, namun telah sampai pada tataran merusak pondasi-pondasi agama yang telah menjadi konsensus bersama. Dan, kemajuan teknologi informasi makin mendorong meluasnya 'fatwa-fatwa' mereka laksana air terlepas dari salurannya. Kekacauan fatwa {faudha al-fataawa) pun tidak bisa terelakkan. Umat Islam pun kebingungan.

Buku "Menjawab Dakwah Kaum Salafi" ini merupakan salah satu buku intelektual yang representatif menjawab berbagai permasalahan terkait dengan pemahaman kaum yang menamakan diri "Salafi" itu. Mulai dari soal sunnah dan bid'ah, taklid, maulid Nabi, ziarah ke makam Rasulullah, tawasul, tabarruk hingga mengklaim kedua orangtua Rasulullah saw. sebagai ahli neraka.

Buku yang memuat berbagai bantahan ilmiah dan rasional ini, ditulis langsung oleh Mufti Agung Mesir, Prof. DR. Ali Jum'ah. Dengan demikian, buku ini sangat pantas untuk dibaca dalam rangka menjawab kegelisahan yang meruyak di tengah umat Islam dewasa ini

Buku tersebut bisa didapatkan disini
http://toko-buku-albarokah.blogspot.com/2013/04/menjawab-dakwah-kaum-salafi.html

Minggu, 21 April 2013

Tradisi Islami

Pedoman Keluarga Islami, berminat hub 085735444053

TRADISI ISLAMI, Panduan Prosesi Kelahiran-Perkawinan-Kematian. M. Afnan Hafidh & A. Ma’ruf Asrori, 14,5 x 21 cm. 260 hlm. @ Rp. 37.000,-

Agar tradisi dalam prosesi Kelahiran, Perkawinan, dan Kematian terisi dengan nilai-nilai ibadah, dengan buku ini diharapkan sebagai salah satu pelengkap sebagai nilai plus yang bersifat prinsip, yang didasari beberapa dalil dari al-Qur’an, al-Hadits, dan beberapa doa yang lanyak dipanjatkan.

Selasa, 16 April 2013

Nahdlatul Ulama: Dinamika Ideologi dan Politik Kenegaraan

Judul Buku : Nahdlatul Ulama: Dinamika Ideologi dan Politik Kenegaraan
Editor : Khamami Zada, A. Fawaid Sjadzili
Penerbit : Kompas, Jakarta
Cetakan : I, Maret 2010
Tebal : xii + 260 Halaman
Peresensi : Abdul Halim Fathani*

NU, merupakan Organisasi massa terbesar -saat ini- di Indonesia, bahkan di dunia. NU, baru saja menggelar Muktamar ke-32 yang berlangsung di Asrama Haji Sudiang Makasar Sulawesi Selatan 22-27 Maret 2010 yang lalu. Banyak persoalan penting yang dibahas dalam muktamar tersebut, seperti meneguhkan kembali jati diri NU melalui pemantapan makna “kembali ke khittah”, pembentukan Pengurus Anak Ranting (PAR), peneguhan identitas Ahlussunah Waljamaah, selain agenda penting –pemilihan rais am dan ketua umum. Di luar itu, juga banyak digelar acara pendukung, seperti seminar, bedah buku, bursa buku, dan sebagainya.

Melalui muktamar inilah, NU berupaya melakukan refleksi dan evaluasi-kritis atas peran dan kontribusi NU dalam konteks sosial-kemasyarakatan, dalam berbangsa dan bernegara. Hal ini telah menunjukkan bahwa NU benar-benar eksis, baik secara kultural-struktural, maupun jamaah-jam’iyyah. Dengan kata lain, ini menjadi modal awal mengantarkan NU untuk selalu berada di garda terdepan dalam rangka mengawal dinamika perubahan yang terus terjadi dalam koridor ahlussunah waljamaah.

Sebagaimana yang disampaikan Mbah Sahal Mahfudh dalam khutbah iftitah di Muktamar ke-32. Bahwa, berdirinya NU, sesuai dengan namanya, adalah momentum kebangkitan para ulama yang seiring dan menyertai kebangkitan seluruh bangsa Indonesia dalam tekad perjuangan untuk mencapai cita-cita kemanusiaannya, yaitu kemerdekaan sejati dan keluhuran martabat lahir dan batin. Sejarah pun mencatat sumbangsih NU yang menjadikannya tak terpisahkan dari NKRI, alam jati diri, jiwa, dan cita-cita. Selanjutnya, Mbah Sahal juga menuturkan, NU menyadari bahwa, dewasa ini dinamika dunia internasional telah menempatkan Islam dalam posisi kritis, dengan maraknya paham keagamaan yang cenderung ekstrem, fundamentakistik, formalistik, dan tidak toleran. Menanggapi fenomena ini, NU bertekad untuk mengambil bagian dalam upaya mengatasi masalah kemanusiaan. NU siap mengambil peran aktif, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Sementara, Presiden SBY mengatakan, sebagai organisasi, NU memiliki nilai dasar dan prinsip jati diri yang kukuh, yang mencerminkan setidaknya dua hal. Pertama, sebagai organisasi keumatan yang menganut jalan tengah yang lurus yang dikenal sebagai jalan moderat, yang menolak jalan ekstremitas dan jalan kekerasan. Jalan itu justru menghormati kemerdekaan dan kemajuan, yang menjalin ukhuwah Islamiyah (persatuan Islam) dan ukhuwah wathaniyah (persatuan bangsa) yang menjadikan Islam sebagai rahmat bagi semua alam (rahmatan lil alamin). Kedua, NU adalah organisasi yang terus membangun kemitraan dengan pemerintah untuk menyukseskan program kesejahteraan rakyat, seperti ekonomi kerakyatan; pendidikan, baik pesantren maupun umum; kesehatan masyarakat; gerakan melawan kejahatan, seperti narkoba dan korupsi; dan pemeliharaan lingkungan. (Kompas, 24/3/10)

Buku ini merupakan kumpulan pikiran-pikiran cerdas kaum muda NU, yang mencoba untuk melakukan refleksi dinamika perubahan yang selalu dan terus terjadi dalam perspektif NU dalam rangka mewujudkan kesatuan bangsa yang beradab dan bermoral. Buku yang berisi pelbagai opini yang telah di muat di Kompas dalam kurun waktu 2004-2009 ini dapat menggambarkan betapa gigihnya perjuangan NU dalam rangka membangun keutuhan NKRI. Ternyata, NU sebagai organisasi umat terbesar, telah menjadi bagian penting dari kekuatan masyarakat beradab untuk berkontribusi dalam membangun keadaban bangsa. NU Berhasil membangun keadaban bangsa yang didasarkan pada semangat kebersamaan lintas agama dan keyakinan, begitulah kata Zada-editor buku ini. Kiranya, tekad bulat NU –seperti ini- patut diapresiasi dan terus didukung oleh umat kebanyakan.

Tantangan bagi NU adalah, bagaimana NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia mampu (sekaligus) mau menampilkan karakter Islam ala Indonesia, seperti yang telah dipraktikan oleh para pendiri, sebut saja Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari dan K.H. A. Wahab Hasbullah. Cara berpikir NU untuk mempertahankan tradisi tak lain adalah menjaga warisan leluhur yang telah mengembangkan Islam sambil terus melakukan perubahan yang lebih baik (hlm. 131).

Sejak kelahirannya, Nahdlatul Ulama menjadi pelopor dalam membangun peradaban yang berbasis keislaman sekaligus keindonesiaan. NU senantiasa menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi beragama. Dengan prinsip dasar dan jati diri itu, NU terus meningkatkan pengabdian dan perannya dalam membangun bangsa ini. Semua yang dilakukan NU pada masa lalu masih tetap relevan dan tetap diperlukan pada masa sekarang ataupun masa depan. Sebagai organisasi Islam yang berpengaruh, kehadiran NU di Tanah Air bukan saja memberikan pencerahan dan pencerdasan umat, melainkan melampaui perbedaan agama. Masyarakat dibimbing ke dalam kehidupan bermoral, berakhlak, berbudi, dan bermartabat sebab Islam membawa nilai-nilai universal serta menembus batas-batas negara dan peradaban. (Kompas, 24/3/10)

NU kini berada pada suatu zaman yang memerlukan penyikapan matang dan bijaksana. NU berada pada arus perubahan dan informasi yang cepat. Sudah seharusnya warga NU tetap menjaga komitmen untuk memegang kaidah “Almuhaafadhatu ‘alal qadiimish shaalih wal akhdzu bil jadiidil ashlah”.

* Alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat ini aktif di Pusat Pengembangan Sumber Manusia “Fathoni Institute”

Minggu, 14 April 2013

BIOGRAFI 7 RAIS AM PBNU

BIOGRAFI 7 RAIS AM PBNU, 
M. Solahudin, 
Nous Pustaka Utama, 12,5 x 18,5 cm. 208 hlm. 
@ Rp. 30.000,-

Dalam perjalanan sejarahnya, Nahdlatul Ulama telah memiliki 7 orang Rais Am. Rais Am adalah sebutan untuk pimpinan tertinggi organisasi kalangan pesantren ini.

Jika ada orang yang mengatakan bahwa NU adalah pesantren besar atau pesantren adalah NU kecil, maka Rais Am PBNU identik dengan kiai (pimpinan tertinggi di pesantren) dan Ketua Umum PBNU sejajar dengan ketua pondok yang dulu dikenal dengan lurah pondok.

Masyarakat luas lebih mengenal siapa yang menjadi Ketua Umum PBNU, dengan melupakan Rais Am yang ada di belakangnya, padahal, jajaran tanfidziyah –di mana Ketua Umum PBNU di dalamnya- hanya pelaksana dari program-program NU. Para Kiai yang duduk di syuriyah – di mana Rais Am di dalamnya- adalah sebenarnya ‘pemilik ‘ NU. Tujuh Rais Am PBNU itu adalah Hadratusy Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang (dikenal sebagai Rais Akbar), KH. A. Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang, KH. Bisri Syansuri Denanyar Jombang, KH. Ali Ma’shum Krapyak Yogyakarta, KH. Achmad Siddiq Jember, KH. Moh. Ilyas Ruhiyat Cipasung Tasikmalaya, dan Dr. KH. MA. Sahal Mahfudh Kajen Pati
 
Silahkan yang berminat, hub: 085735444053

Senin, 08 April 2013

FIKIH KITA DI MASYARAKAT

"Buku ini telah menyulap kerumitan kitab-kitab gundul menjadi ramuan konsep yang mudah di amalkan;teoritis sekaligus praktis.buku dengan konsep teori dan praktek ini sangat di butuh kan masyarakat."
 
Judul buku :fikih kita di masyarakat
penulis : tim penulis buku taklimiyah,ponpes sidogiri
editor : ahmad dairobi dan Moh Achyat ahmad
tebal : 139 hal
ukuran : 14*21,5 cm

BAHAYA ALIRAN KEBATINAN

"Pergeseran paradigma dan kecenderungan pola pikir masyarakat,tampaknya,tak melulu berbanding lurus dengan sketsa umum dunia era digital yang serba rasionalis+tis.Tanpa di sadari,ideologi aliran kebatinan yang konyol dan tak masuk akal justru mengalir cepat,lebih cepat dari yang kita bayang kan".

Judul buku : bahaya aliran kebatinan
penulis : Asadudin dkk.
Editor : Moh achyat Ahmad
tebal : 197 hal
Ukuran : 20.5*14.5 cm
harga : 35000
Cp ninestore 088999000258

Kamis, 04 April 2013

PENDIDIKAN KARAKTER: Implementasi Aswaja sebagai Nilai Pendidikan Karakter

Cocok untuk yang berhubungan dengan pendidikan, terutama disekolah.
Yang berminat, monggo hub: 085735444053

PENDIDIKAN KARAKTER. Implementasi Aswaja sebagai Nilai Pendidikan Karakter, M. Mahbubi, Pustaka Ilmu, 12,5 x 18 cm., 186 hlm. @ Rp. 40.000,-

Penulis : M. Mahbubi

DAFTAR ISI

BAGIAN I

PENDAHULUAN

A. Latar dan Lingkup Kajian 1

B. Teori dan Metodologi 4

BAGIAN II

ASWAJA DAN PENDIDIKAN KARAKTER 12

A. Konsep Aswaja 12

1. Aswaja Versi NU15

2. Karakteristik Aswaja Versi NU17

3. Tradisi Aswaja NU 21

4. Pembelajaran Aswaja Di Sekolah NU22

B. Konsep Pendidikan Karakter26

1. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter31

2. Bentuk-Bentuk Pendidikan Karakter34

3. Metode Pendidikan Karakter35

4. Landasan Pendidikan Karakter37

a. Landasan Filosofis 37

b. Landasan Hukum 40

c. Landasan Relgius 41

C. Sejarah Pendidikan Karakter43

1. Pendidikan Karakter Masa Klasik43

2. Pendidikan Karakter Masa Nabi Saw44

3. Pendidikan Karakter Abad 18 Hingga Kontemporer46

4. Pendidikan Karakter di Indonesia48

BAGIAN III

SELAYANG PANDANG SMP KHADIJAH SURABAYA50

A. Sejarah Ringkas Yayasan Khadijah50

B. Visi dan Misi SMP Khadijah Surabaya 53

C. Struktur Organisasi, Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Khadijah

Surabaya 55

D. Jadwal KBM SMP Khadijah Surabaya 58

E. Sarana Dan Prasarana SMP Khadijah Surabaya59

F. Program Pendidikan SMP Khadijah Surabaya67

G. Kurikulum SMP Khadijah Surabaya67

H. Kondisi Siswa SMP Khadijah Surabaya70

I. Karakteristik SMP Khadijah Surabaya 73

BAGIAN IV

IMPLEMENTASI ASWAJA 75

A. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Khadijah Surabaya 75

1. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter 75

2. Proses Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Khadijah78

a. Perencanaan Pembelajaran 79

1). Silabus 79

2). Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 80

3). Bahan/ Buku Ajar81

b. Pelaksanaan Pembelajaran84

1). Pendahuluan84

2). Inti85

3). Penutup88

3. Desain Implementasi Pendidikan Karakter SMP Khadijah Surabaya 90

1). Pendidikan Karakter Berbasis Kelas90

2). Pendidikan Karakter Berbasis Sekolah 91

3). Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga 92

4. Penilaian Pendidikan Karakter di SMP Khadijah Surabaya93

5. Evaluasi dan Monitoring di SMP Khadijah Surabaya96

B. Pengaruh Pembelajaran Aswaja Terhadap Karakter Murid SMP Khadijah

Surabaya 98

1. Kondisi Karakter Murid SMP Khadijah Surabaya98

2. Factor-faktor Pembentuk Karakter Murid SMP Khadijah Surabaya 101

3. Pembelajaran Aswaja dan Pesantren Kota di Lingkungan SMP Khadijah

Surabaya 103

BAB V : PENUTUP 109

A. Kesimpulan109

B. Saran-Saran 109

Rabu, 03 April 2013

ANCAMAN - Liberalisme, Salafi-Wahhaby, Sekulerisme

Insaya'allah akan cetak kembali buku terbitan TB. Al-ALANWAR 1
Judul Buku: ANCAMAN LIBERALISME, SALAFI-WAHHABY, SEKULERISME
Penulis: H. MUHAMMAD NAJIH
Tebal: XX +384.
Harga: Menyusul

MEMBONGKAR PENYIMPANGAN HTI, JT, MTA, LDII dan MA'HAD AL-ZAYTUN

Judul Buku: MEMBONGKAR PENYIMPANGAN HTI, JT, MTA, LDII dan MA'HAD AL-ZAYTUN
Oleh: H. Muhammad Najih Maimoen
Cover: Soft Cover
Jenis Kertas: HVS 70 Gram
Penerbit: TB. Al-Anwar 1
Tebal: 1 - 116 Hal
Harga: Rp. 10.000
pemesanan: (0356)412097/085326524111/085740896777

Kesatuan aqidah dan persatuan umat Islam adalah kunci utama untuk menghadapi apapun. Ibarat lidi, kalau hanya sebatang dia mudah di patahkan dan tidak bisa menyapu, tetapi kalau dia bersatu dengan lidi yang lain, dia menjadi kuat dan bisa menyapu.Begitulah musuh-musuh umat Islam dengan menjadikan umat islam terkotak-kotak dalam berbagai aliran dan pemikiran sesat

Minggu, 31 Maret 2013

KANG SANTRI

KANG SANTRI, Menyingkap Problematika Umat, Lirboyo Press, Terdiri dua jilid, Kertas HVS. 16 x 24 cm. Buku Satu: 344 hlm. Buku Dua: 410 hlm. Rp. 120.000,-

Buku yang disusun oleh tim Kang Santri '09 M ini, adalah buku yang sangat layak dimiliki oleh masyarakat Indonesia. buku ini memeiliki nuansa tersendiri, dikarenakan selain ditulis secara kolektif dan komprehensif, kandungan buku ini memuat pelbagai problematika yang sangat merealita dan juga kadang terlupakan oleh khalayak ramai. Penyajian permasalahannya cukup komplek, inovatif, dan transparan sehingga terkesan vulgar apa adanya.

Buku ini merupakan hasil jerih payah pemikiran yang butuh konsentrasi maksimal dalam memahami ibarat-ibarat kitab-kitab mu'tabarah dari madzhab ulama salaf yang kita anut. Setelah kami telaah, isi dan cara penyajian buku ini cukup baik. Karena didalamnya memuat problematika-problematika kekinian yang kadang jawabannya belum terbesit di benak masyarakat. Kehadiran buku inisedikit banyak telah memberikan jawaban dan solusi sekaligus kritik sosial terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat
 
HUBUNGI : 085735444053

Rabu, 27 Maret 2013

The Power Of NIAT : Mengungkat Kedahsyatan Niat

Penulis :Muhammad Yusuf Alkaf
Ukuran : 13 x 18,5 cm
Tebal : xii + 112
Penerbit : Khazanah Pesantren (Bina Aswaja Group)
ISBN : 978-602-17207-3-8
Harga : Rp. 16.000,-
CP : 085749548404

Buku yang terinspirasi dari Kitâbun-Niyyât, salah satu karya Habib Sa’ad yang memang produktif menelurkan karya-karya unik dan menarik, namun sangat sulit ditemukan di Indonesia, seperti: ‘Ilâjun-Nisyân (Obat Lupa) dan Kaifa Takûnu Ghaniyyan (Bagaimana Agar Anda Menjadi Orang Kaya) ini dihadirkan dalam rangka ‘memfasilitasi’ umat Muslim Indonesia dalam menikmati sekaligus mengamalkan nasehat-nasehat beliau yang disampaikan dalam ulasan yang sungguh unik, cerdas dan orisinil, namun tajam menghujam ke lubuk hati terdalam.

Senin, 25 Maret 2013

NGAJI KITAB

Adanya pembukuan semacam ini mirip dengan apa yang dilakukan oleh santrinya ulama-ulama kita di masa lampau. Mereka menulis pertanyaan yang pernah diajukan kepada guru mereka, berikut jawaban yang beliau sampaikan mengenai pertanyaan tersebut. Setelah terkumpul banyak, tulisan tersebut menjadi kitab-kitab kumpulan fatwa, seperti yang banyak kita baca saat ini. Misalnya, Fatawa_nya Imam Ar-Ramli, Imam Ibnu Hajar Al-Haitami, Imam Ibnus Shalah, Imam As-Subki & kumpulan fatwa ulama-ulama yang lain.

Ulama-ulama kita duhulu memang memiliki kebiasaan yang luar biasa. Berjuta-juta kitab yang telah mereka tulis. Dan mungkin hanya sebagian kecil yang sampai ke tangan kita saat ini. Sebagian besar sudah tidak ada, karena hilang, karena tidak digandakan, dan semacamnya. Seandainya mereka tidak menulis, mungkin ajaran Islam ini akan banyak yang hilang, atau diselewengkan dengan mudah oleh manusia, sebagaimana yang terjadi pada ajarannya Nabi Musa as & Nabi Isa as. Hal itu tidak terjadi pada ajaran Islam berkat kitab-kitab ulama yang kita pegang hari ini. Kitab-kitab ini menjabarkan kepada kita tentang ajaran-ajaran Islam yang asli dari Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Penerbit : Pustaka Sidogiri
Harga : Rp. 45.000,-
Order : SMS 083833841128 atau BBM 2632D34C

Minggu, 24 Maret 2013

Keruntuhan Argumentasi Paham Anti Madzhab dan Anti Taqlid

Judul buku : Menampar Propaganda“Kembali kepada Qur’an” Keruntuhan Argumentasi Paham Anti Madzhab dan Anti Taqlid [Plus! Transkrip Perdebatan dengan Nashiruddin al Albani, Tokoh Wahabi Anti-Madzhab]
Penulis : Dr. M. Sa’id Ramadhan al-Buthi
ISBN : 979-98452-1-1
ISBN 13 : 978-979-98452-1-4
Jmlh. Halaman : 220 hlm.
Kertas/Ukuran : HVS/ 14,5 x 21 cm
Cetakan : I, 2013
Kategori : Islam Kontemporer/Kontroversi
Penerbit : Pustaka Pesantren
Harga : Rp.45.000
Sinopsis :
****
“Kembali kepada Qur'an” adalah prinsip yang indah nan ideal. Kembali kepada Qur’an secarasederhana dapat dimaknai sebagai kembali kepada “hukum Tuhan”. Dan, umat manakah yang tidak ingin berpegang pada Kitab Sucinya, kepada hukum Tuhannya?

Sayangnya, banyak kaum muslim yang tidak mengerti batas-batas prinsip ideal ini. Lebih tragis lagi, sebagian kalangan justru menyelewengkan slogan “Kembali kepada Qur’an” untuk mengeroposkan legitimasi umat terhadap para ulama. Dengan “Kembali kepada Qur’an” mereka mengajak orang-orang awam melepaskan diri dari madzhab, untuk dengan “nekat” menggali hukum-hukum sendiri. Dengan slogan menggiurkan itu, mereka mencaci orang yang taklid sebagai “tidak mengikuti salafu shalih”, sebagai “ahli bid’ah”, bahkan sebagai “tidak berada di jalan orang-orang beriman”.

Buku ini berhasil membongkar kerancuan argumen para penganjur anti-madzhab yang dipelopori kalangan Wahabi itu. Bahwa fenomena taklid yang mereka caci adalah sesuatu yang natural, yang sudah muncul sejak generasi pertama umat ini. Bahwa bermadzhab adalah dibolehkan, bahkan merupakan sebuah keniscayaan. Dan bahwa “kembali kepada Qur'an” yang mereka gemborkan tidak lain hanyalah propaganda yang di baliknya tersembunyi maksud dan tujuan tertentu.

Kamis, 21 Maret 2013

Ahlul Bid'ah Hasanah 2

Ahlul Bid'ah Hasanah 2
Tahlilan dan Memuji Rasul Upaya Menghidupkan Sunah Nabi

Oleh: Ustadz Noval Bin Muhammad Alaydrus
Penerbit: Taman Illmu
Harga : Rp. 55.000,-
Order : 087881887758

Jika Anda Takut Menemukan Kebenaran Maka Jangan Baca Buku Ini...!!!

Bagi para pencari kebenaran, buku ini hadir sebagai penghapus dahaga mereka. Di dalamnya telah terhimpun berbagai dalil yang mendasari kegiatan tahlilan dan memuji Rasul yang oleh sebagian kecil umat Islam yang terlalu fanatik pada ajarannya dipandang sebagai bid'ah yang sesat dan menyesatkan. Karenanya buku ini sangat cocok bagi semua orang yang mencintai tahlilan dan berbagai kegiatan memuji Rasul serta bagi mereka yang mencari kebenaran sejati.

Buku ini selain memberikan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits, juga banyak memberikan informasi, pandangan serta penjelasan ulama-ulama besar dan terkemuka seputar tahlilan dan memuji Rasul. Setiap paragraf berisi informasi ilmiah dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung-jawabkan.

Setelah membaca buku ini, Anda akan menemukan bahwa tuduhan orang-orang yang anti tahlilan dan memuji Rasul tidaklah benar dan terlalu berlebihan. Buku ini membuktikan bahwa keduanya merupakan sebuah kegiatan yang benar-benar menghidupkan sunah Nabi saw. Buku ini menjadi sangat menarik karena seakan ia membawa kita ke zaman Rasulullah saw dan para sahabat beliau saw.

Ahlul Bid'ah Hanah Hasanah

Ahlul Bid'ah Hanah Hasanah
Jawaban untuk Mereka Yang Mempersoalkan Amalan Para Wali

(Oleh: Ustadz Noval bin Muhammad Alaydrus)
Harga : Rp. 55.000
Order : 08788188775

Bagi para pencari kebenaran, buku ini hadir sebagai penghapus dahaga mereka. Di dalamnya telah terhimpun berbagai dalil yang mendasari berbagai amalan salaf yang sering dipertanyakan oleh sebagian kecil umat Islam yang terlalu fanatik pada ajarannya. Karenanya buku ini sangat cocok bagi semua orang yang mencintai amalan salaf, amalan para wali dan bagi mereka yang mencari kebenaran sejati.

Buku ini selain memberikan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits, juga banyak memberikan informasi, pandangan serta penjelasan ulama-ulama besar dan terkemuka seputar permasalahan bid'ah dan amalan para wali. Setiap paragraf berisi informasi ilmiah dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung-jawabkan. Anda bahkan akan menemukan begitu banyak contoh-contoh bid'ah hasanah yang dilakukan oleh para sahabat di zaman rasulullah saw maupun sepeninggal beliau saw. Buku ini menjadi sangat menarik karena seakan ia membawa kita ke zaman rasulullah saw dan para sahabat beliau saw.

Dialog Ilmiah SUNNI dan WAHHABI

SUNNI & WAHABI
(Dialog Ilmiah Seputar Amaliah Ahlussunnah Wal Jamaah)
Penulis : KH. Luthfi Bashori
Harga : Rp. 60.000,-
Order : SMS 083833841128 atau BBM 2632D34C
Memperbincangkan sekte salafi-wahabi seakan tidak ada habisnya. Di berbagai forum sekte yang identik dengan kekakuan dalam berdakwah, hal ini sering dibahas para ahli. Tidak sedikit dari forum yang mengundang yang diadakan mengundang kalangan wahabi sendiri. Hasilnya tetap saja tidak ada titik temu. Kelompok wahabi tetap berada pada posisinya dalam membenarkan pendapatnya & menganggap pendapat orang lain pasti salah.

Memperjuangkan pelestarian aqidah & amaliah warga Sunni Syafi'i adalah suatu keharusan & kewajiban bersama. Aqidah & amaliah warga sunni ini merupakan ajaran yang diwariskan oleh para Walisongo, penyebar ajaran Islam pertama kali di Indonesia.

Terlebih dewasa ini, dimana upaya pembunuhan karakter & penghilangan ciri khas amaliah warga muslim asli Indonesia, semakin marak dilakukan oleh kelompok-kelompok kaum pendatang. Mereka berani dengan terang-terangan mengingkari amaliah warga Sunni Syafi'i & menuduh sebagai perbuatab bid'ah, sesat, maupun syirik.

Tentunya tuduhan salah yang tidak mendasar ini tidak dapat dibiarkan. Memberi pemahaman tentang ini sudah menjadi kewajiban bersama untuk diluruskan & didudukkan sesuai ajaran syariat.

Mudah-mudahan buku ini dapat menambah khazanah keislaman umat di seluruh pelosok negeri tercinta Indonesia.

Rabu, 20 Maret 2013

Fiqh Tawassul - Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi al Maliki al Hasani

Fiqh Tawassul
Seputar tawassul, pembagian dan dalil-dalilnya.

terjemahan Mafahim Yajibu an Tushohhaha
karya : Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi al Maliki al Hasani

penerjemah: Ibnu A. Ayyub Nu'man HM
Halaman : 144
ukuran 21 cm x 13,5 cm 


Harga : Rp. 25.000,-
Banyak kalangan yang keliru dalam memahami hakikat tawassul, sebenarnya hakikat dari tawassul adalah sebgai berikut: 

- Tawassul adalah slah satu metode berdoa dan salah satu pintu dari pintu-pintu untuk menghadap ALlah SWT. Maksud sesungguhnya adalah Allah. Obyek yang dijadikan tawassul berperan sebagai mediator untuk mendekatkan diri kepada Allah. Siapapun yang meyakini diluar batasan ini berarti ia telah musyrik

- Orang yang melakukan tawassul tidak bertawassul (dengan mediator tersebut) kecauali karena ia memang mencintainya dan meyakini bahwa Allah mencintainya. jIka ternyata penilaiannnya keliru niscaya ia akan menjadi orang yang paling menjauhinya dan paling membencinya..

- Orang yang bertawassul jika meyakini bahwa media yang dijadikan untuk betawassul kepada Allah itu bisa memberi manfaat dan derita dengan sendirinya sebagimana Allah atau tanpa izin-Nya, niscaya ia musyrik.

- Tawassul bukanlah suatu keharusan dan terkabulnya doa tidaklah ditentukan dengannya.

Bila seseorang memahami hakikat tawassul maka ia tidak akan mudah menuduh syirik atau kafir pada orang lain, karena orang yang melakukan tawassul juga memiliki dasar yang kuat dan kokoh, baik dari al QUran dan al Hadits, jauh dari perbuatan syirik, bid'ah dan Khurafat seperti yang mereka tuduhkan selama ini. 


Terjemah Jawahirul Kalamiyah - Syaikh Thahir bin Shaleh al-Jazairi

Terjemah Jawahirul Kalamiyah
Harga : Rp. 6.000,--

Selasa, 19 Maret 2013

Bekal Pembela Ahlussunnah

BEKAL PEMBELA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
MENGHADAPI RADIKALISME SALAFI WAHABI


Senin, 18 Maret 2013

Rahasia Sukses Fuqoha

Judul                     : Rahasia Sukses Fuqoha
Oleh                      : S. Lirboyo
Tebal                     : -
Penerbit                 : Mitra Gayatri
Harga                    : Rp. 20.000,-